Aku Bangga Melestarikan Budaya Betawi

Di tengah gempuran budaya barat dan berbagai ragam budaya yang mewarnai Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kelompok Bermain (KB) Istiqlal mengenalkan budaya asli Jakarta, yaitu budaya Betawi, sebagai upaya pendalaman profil pelajar Pancasila.

Untuk memperkuat konsep-konsep yang berkaitan dengan tema “Aku Bangga Melestarikan Budaya Betawi Karunia Allah Al-Waarits”, KB Istiqlal Jakarta mengadakan Festival Budaya sekaligus penganugerahan duta literasi Kelompok Bermain Istiqlal 2022.

Festival Budaya dengan mengangkat tema Aku Bangga Melestarikan Budaya Betawi Karunia Allah Al-Waarits ini diadakan pada Rabu, 15 Juni 2022 pukul 07.00 – 10.30 WIB. Acara diawali dengan penyambutan tamu undangan dan orang tua murid dengan atraksi Palang Pintu, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.     

“Tahun ini kami memfokuskan literasi tentang budaya yang ada di Indonesia, dengan harapan agar kelak generasi yang akan datang tetap melanjutkan hidup saling berdampingan serta memiliki toleransi,” ungkap Kepala Sekolah KB Istiqlal Ema Mardiah, S.Pd. dalam sambutannya.

“Untuk itu dibutuhkan kerja keras dan kerja sama semua pihak mulai dari orang tua sebagai lingkup terkecil dilanjutkan oleh sekolah serta masyarakat pada umumnya. Atas dasar inilah Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta berupaya membangun kesadaran melalui literasi baca tulis, literasi budaya dan kompetisi literasi kepada orang tua dan peserta didik,” lanjutnya lagi.

Acara ini juga dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA. yang memberikan tausiyahnya di hadapan orang tua murid dan tamu undangan. Imam Besar yang juga adalah Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal ini mengapresiasi kegiatan pengenalan budaya Betawi sebagai budaya lokal Provinsi DKI Jakarta. 

Festival ini semakin meriah dengan kehadiran selebritis sekaligus tokoh Betawi Jaja Miharja. Aktor yang akrab dipanggil ayah ini menyampaikan seluk beluk budaya Betawi dipandu oleh MC Siti Maryam, S.Pd.I. dan tidak ketinggalan beliau menampilkan jargonnya, “Apaan tuh!” 

Para peserta didik menampilkan kemampuannya dalam membaca surah Al-Fatihah menggunakan gerakan (Metode SAVI), hadits, dan doa senandung Al-Qur’an. Tamu undangan dan orang tua siswa dihibur dengan penampilan tarian tradisional Betawi Ondel-Ondel, Kicir-Kicir, dan Jali-Jali yang dibawakan para peserta didik usia 2 – 4 tahun ini. Para hadirin dibuat terpukau oleh demo sains gelembung udara dari dry ice yang dibawakan ananda Rafif dan ananda Mika dari Kelompok Bermain Besar.

Festival literasi budaya ini sekaligus dijadikan ajang penobatan Duta Literasi dari masing-masing kelompok usia. Pada kesempatan ini perwakilan Direktorat PAUD Kemendikbud Dra. RR. Lestari Koesoemawardani, M. Hum. membacakan pemenang Duta Literasi Kelompok Bermain, yaitu orang tua ananda Mikayla Athalea Farsya dan orang tua ananda Jennaira Azura Assegaf.    

Penguatan budaya dan literasi merupakan salah satu cara upaya memajukan negeri, sudah sepatutnya kita menanamkan kesadaran literasi kepada generasi bangsa sejak dini. (HUMAS)

Related posts

Leave a Comment