Jakarta, 17 Agustus 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, Masjid Istiqlal menggelar Dialog Kebangsaan Tokoh Lintas Agama di Aula Al Fattah. Acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Dialog yang berlangsung pada Sabtu pagi tersebut dihadiri oleh para tokoh agama dari lima agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, membuka acara dengan sambutan yang mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan makna kemerdekaan dari perspektif agama dan spiritualitas. “Kemerdekaan bukan hanya tentang lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga tentang pembebasan jiwa dan pikiran kita dari segala bentuk kebencian, diskriminasi, dan perpecahan. Di sinilah peran penting agama sebagai sumber inspirasi dan panduan moral bagi kita semua,” ujar Nasaruddin Umar.
Para tokoh agama yang hadir memberikan pandangan mereka terkait konsep “merdeka” menurut keyakinan masing-masing. Dialog ini juga menjadi forum untuk memperkuat semangat kebangsaan dan meneguhkan komitmen para pemuka agama dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Setiap pembicara sepakat bahwa meskipun berbeda keyakinan, semua agama mengajarkan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, perdamaian, dan keadilan.
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menutup dialog dengan mengajak seluruh peserta untuk terus menjalin komunikasi dan bekerja sama dalam menjaga keharmonisan bangsa. “Kita adalah bangsa yang besar dengan keberagaman yang kaya. Melalui dialog dan kerja sama, kita bisa menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana hidup dalam damai dan harmoni,” tutupnya.
Acara Dialog Kebangsaan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan antarumat beragama di Indonesia dan memperkuat komitmen untuk terus merawat persatuan dalam keberagaman. (HUMAS MIJ)