Pimpinan Madrasah Istiqlal Jakarta mendapatkan materi upgrading bersama Managing Director Link & Beyond Wiweko Adi Nugroho pada Kamis, 7 April 2022 pukul 09.00 – 11.45 WIB di ruang Pendidikan Kader Ulama (PKU), Masjid Istiqlal Jakarta.
Lebih dari dua puluh orang jajaran pimpinan mulai dari direktur sampai dengan kepala subbagian yang ada di lingkungan Madrasah Istiqlal Jakarta mengikuti upgrading SDM berkaitan dengan Executive Presence, sebuah kemampuan untuk menginspirasi orang-orang di sekitar.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Madrasah Istiqlal Jakarta sebagai sekolah unggulan. “Madrasah unggulan itu tidak akan terwujud kalau SDM-nya pun tidak unggul,” demikian ungkap Direktur Madrasah Istiqlal Jakarta H. Moch. Taufiqurrahman dalam sambutannya seraya berharap para peserta dapat fokus dalam mengikuti pelatihan.
“Seseorang yang memiliki Executive Presence di mata kolega dia bisa dipercaya, di mata atasan layak mendapat kesempatan untuk mengerjakan tugas yang sulit dan menantang, di mata staf menjadi teladan. Kehadiran image-nya pun lebih cepat masuk ke dalam ruangan atau pembicaraan dibandingkan dengan kehadirannya secara fisik,“ ungkap Wiweko.
Pelatihan ini menekankan bahwa presence atau keberadaan seseorang harus dijaga. “Tantangannya adalah bagaimana personal branding selaras dengan apa yang diinginkan lembaga,” kata Eko, panggilan akrab Wiweko. Personal branding adalah strategi untuk membentuk citra diri sendiri sehingga masyarakat atau orang lain dapat menilainya dari prestasi dan pencapaian yang dimiliki.
Mengingat kemampuan berbicara di depan publik merupakan hal penting dalam memperlihatkan personal brand seseorang, pelatihan lebih difokuskan pada cara-cara presentasi yang efektif. “Seorang public speaker yang baik adalah mampu menjelaskan sesuatu yang rumit dengan cara sederhana. Mengemas materi sulit menjadi mudah dimengerti audience,” jelas Managing Director Link & Beyond ini.
Selanjutnya Eko memaparkan tahapan berbicara di depan publik, yaitu plan (perencanaan), preparation (persiapan), practice (latihan), dan present (presentasi). Dilanjutkan dengan penjelasan struktur presentasi, yaitu yang terdiri dari pembukaan 20%, isi presentasi 60%, dan kesimpulan 20%.
Para peserta pun mendapat kesempatan untuk bertanya seputar presentasi yang efektif, di antaranya bagaimana cara mengatasi grogi saat presentasi atau tiba-tiba lupa isi presentasi yang akan disampaikan.
Sebagai bentuk apresiasi H. Moch. Taufiqurrahman, MA. menyerahkan sertifikat dan plakat kepada Wiweko Adi Nugroho atas sharing ilmu yang telah dilakukan. Insya Allah di sesi berikutnya akan dibahas lebih mendalam cara memperkuat Executive Presence dalam membentuk personal branding. (HUMAS)